Jack Of All Trade And Master Of One

, , No Comments

 

Instruksi Musashi ketiga adalah Kenalilah semua ilmu dan seni. Perlu diteliti disini mengapa Dia menggunakan pembeda antara Kenalilahdan Pelajarilah.  Dalam pengenalan terdapat proses unik yang sebenarnya tak ada dalam pembelajaran. Ketika kita merasa kenal dengan sesuatu, kita akan melibatkan seluruh eksistensi kita dalam perkenalan itu. Kita melibatkan emosi kita dalam proses kenaltersebut, kita menyatu dengan eksistensi obyek. Dalam penyatuan itulah kita secara tidak langsung mempelajari obyek. Bahkan mungkin lebih dalam dan detail. Beda dengan mempelajari; dalam mempelajari kita mengambil jarak dari obyek, tidak terlibat secara emosional dan cenderung tanpa empati. Saat seorang siswa mempelajari aljabar ia akan hapal rumusnya, cara kerja dan hukum-hukum aljabar. Ia akan bisa menggunakannya dalam mengikuti ujian aljabar. Namun hanya itu. Saat siswa mengenalaljabar, ia akan terlibat secara emosional dengan keindahan rumusnya, ia akan terpesona pada kerumitan pola yang bisa dihasilkannya, dan ia akan bisa menerapkan aljabar di setiap situasi yang bisa diselesaikan dengan aljabar. Inilah perbedaan mengenal dan mempelajari. Kita telah salah kaprah selama ini dengan menganggap mengenalhanya sepintas lalu saja. Sesungguhnya mengenalitu memiliki konotasi yang lebih dalam.



Mengenal semua ilmu dan seni, tampaknya ini merupakan tantangan yang berat bagi seseorang. Sanggupkan ia memiliki ikatan yang dalam dengan berbagai ilmu dan seni ? Musashi telah membuktikan hal tersebut bisa dilakukan. Tentunya dengan sedikit catatan. Mengapa ? Karena saat Musashi hidup disiplin ilmu dan eseni yang ada masih terbatas. Saat itu yang populer adalah ilmu (atau seni) kaligrafi, ilmu pedang, ilmu pahat, seni musik dan seni menata bunga. Musashi  menguasai hampir dari semua ilmu dan seni tersebut. Sebagai seorang master ilmu pedang ia mempelajari juga ilmu pahat, ilmu kaligrafi, ilmu pertanian, zen dan berbagai ilmu lainnya. Berbagai hasil karya Musashi tersebut masih bisa dilihat hingga saat kini.

 


 

Pahatan Fudo Myo

 

Patung Dewa Penjaga karya Musashi memperlihatkan keahliannya dalam seni patung/ seni pahat. Patung itu juga menampilkan kematangan dirinya secara simbolis dalam ilmu pedang. Wajah yang tenang dari Dewa Penjaga menyiratkan ketenangan emosinya dalam menghadapi persoalan hidup dan mati. Tangan yang kokoh menggenggam pedang memperlihatkan keteguhan hati dalam menempuh Jalan Pedang. Secara keseluruhan patung ini menyimbolkan sosok si pemahat alias Musashi sendiri yang telah memperoleh pencerahan di Jalan Pedang yang dipilihnya.

0 Comments:

Posting Komentar