Guru Adalah Murid, Murid Adalah Guru

, , No Comments

Dibalik kedisiplinan dan kemajuan yang luar biasa dari bangsa Jepang terdapat banyak sekali faktor penentu yang menciptakan karakter tersebut. Salah satu faktor tersebut adalah ketaatan pada guru dan senioritas, interpretasi Kitab Sun Tzu dalam Zen dan totalitas dalam mencapai tujuan. Kita harus mengakui bahwa budaya disiplin dan mawas diri ini belum dimiliki secara intrinsink oleh bangsa kita. Bab ini merupakan bab terakhir dari buku ini, dan berisi perenungan terhadap dunia pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan Kesadaran diri. Apa yang saya sampaikan mungkin terlihat kuno, namun fakta bahwa semua ilmu modern tak akan ada tanpa pendahulunya yang saat ini makin tidak dipedulikan ; Filsafat.



Biasa-biasa saja bisa saja luar biasa

Salah satu tokoh panutan Bangsa Jepang adalah Miyamoto Musashi, seorang anak desa yang biasa-biasa saja dan cenderung bandel, naum pada masa tuanya menjadi salah satu legenda master ilmu pedang. Musashi adalah ahli seorang ahli pedang, filsuf, penulis, dan rōnin Jepang. Musashi menjadi terkenal melalui kisah-kisah tentang ilmu pedang ganda yang sangat bagus dan unik serta rekor tak terkalahkan dalam 61 duelnya . Dia adalah pendiri Niten-Ichi-Ryū-School atau gaya ilmu pedang genda. Musashi pada tahun-tahun terakhirnya menulis Kitab Lima Lingkaran (五 輪 の 書 Go Rin No Sho), dan Dokkōdō (Jalan Kesendirian). Kedua Kitab tersebut diberikan kepada Terao Magonojō, murid utama Musashi, tujuh hari sebelum kematian Musashi. Kitab Lima Lingkaran terutama berkaitan dengan karakter Ilmu Pedang Ganda dalam arti konkret, sebagai seni bela diri praktis dan makna umumnya; Kitab Jalan Kesendirian berkaitan dengan ide-ide yang ada di baliknya, serta filosofi hidup Musashi. Kisah perjalanan Musashi sejak anak-anak hingga dewasa telah banyak dibuat buku dan film, dan semuanya memuat tema yang sama, tema yang merupakan filosofi bangsa jepang; bahwa ketekunan dalam mempelajari sesuatu akan mengubah sesuatu yang biasa menjadi luar biasa. Musashi merupakan tokoh yang memiliki kemampuan luar biasa dalam ilmu pertarungan dengan pedang. Ia pernah bertempur seorang diri melawan 70 orang pengepungnya yang menggunakan tombak, pedang, senapan dan busur panah, dan Ia tetap menang. Klimaks dari kehidupan Musashi (saat telah menemukan Kesadaran) adalah saat ia bertarung melawan seorang jenius ilmu pedang guru seorang daimyo (penguasa wilayah). Si jenius ilmu pedang kalah telak dari Musashi yang saat itu melawan dia dengan hanya menggunakan kayu bekas dayung. Kisah jatuh bangun Musashi hingga ia menjadi seorang master hingga menyepi saat tua telah menjadi inspirasi keuletan, kedisiplinan, pantang menyerah bagi bangsa Jepang.  Dalam Kitab Lima Lingkaran Ia menuliskan aturan-aturan hidup atau instruksi bagi para pengikutnya sebagai berikut ;

1. Jangan berpikir tidak jujur (apalagi melakukannya)

2. Jalan (Kesadaran) ada dalam pelatihan (yang terus menerus)

3. Kenalilah semua ilmu dan seni

4. Ketahuilah cara kerja semua jenis profesi

5. Untung dan rugi (hanya ada) dalam masalah duniawi

6. Kembangkan penilaian dan pemahaman intuitif untuk semua hal

7. Lihatlah hal-hal yang tak terlihat

8. Perhatian penuh pada semuanya bahkan pada hal sepele

9. Jangan mengerjakan sesuatu yang tak berguna

Instruksi Musashi ini merupakan ajaran praktis untuk melatih seseorang agar memahami secara mendalam tentang strategi pertempuran. Instruksi ini pun merupakan hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bangsa Jepang. Mereka biasa mengaplikasikannya dalam ritme kehidupan keseharian.

Sejarah membuktikan bahwa sebuah proses transfer karakter bisa dilakukan secara kolektif oleh bangsa Jepang. Proses transfer karakter inilah yang merupakan teknik pendidikan, pengajaran yang bisa diadaptasi oleh bangsa kita. Proses inilah yang bisa melahirkan manusia berkesadaran diri, sehingga dimanapun dan apapun bentuknya yang ada adalah totalitas; apabila saya seorang penyapu jalan maka saya harus menjadi penyapu jalan yang terbaik. Penyapu jalan yang berdedikasi pada pekerjaanya 100 persen, yang berangkat kerja tidak pernah telat dan tak pernah menyisakan sehelai daun tidak tersapu di jalan yang menjadi tanggung jawabnya. Totalitas dan menjadi yang terbaik inilah keberhasilan transfer ilmu, keberhasilan pendidikan dan keberhasilan pengajaran yang harus kita adaptasi.

Ketika kejujuran (instruksi no.1) bisa menjadi nilai dasar yang bisa ditransfer pada sistim pendidikan kita maka itu merupakan keberhasilan yang luar biasa. Mengapa ? karena anak-anak kita telah terlalu banyak mengimitasi ketidak-jujuran dari para orang tua mereka. Anak-anak lebih cepat belajar dari contoh nyata daripada pelajaran di kelas maupun perintah langsung dari orang tua. Contoh paling kecil adalah ketika anak meminta sesuatu pada orang tua dan orang tua menolaknya kemudian saat si anak ngotot menangis lalu orang tuanya memberikan apa yang dimintanya. Kita jarang sadar bahwa ini adalah contoh dari sebuah ketidakjujuran. Apabila anda pernah mengalaminya tentu anda pasti ingat apa yang anda katakan pada anak anda waktu menolak permintaannya ?

“Jangan itu barang berbahaya!”

Nyatanya setelah anda memberikan barang itu pada anak anda ia tak merasakan bahaya apapun. Tanpa sadar anda memberikan dia pemikiran “Ibu bohong, barang ini ternyata tidak berbahaya.” Sebuah contoh ketidakjujuran yang akan dia ingat dan akan dia terapkan pada anaknya kelak.

“Bapak tidak punya uang untuk membeli barang itu”

Nyatanya anda mampu membelikannya.

Pengimitasian ini terjadi sejak kecil dan tanpa sadar kitalah yang mengajari anak kita ketidakjujuran secara “profesional.”

Ketidakjujuran merupakan karakter yang sangat berbahaya, bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Ketidakjujuran merupakan akar dari kejahatan lain yang menunggu bisa muncul. Ketidakjujuran bisa menyebabkan seseorang kemudian menjadi penipu, koruptor, pencuri dan sebagainya karena mereka punya modal dasar yaitu “tidak jujur mengakui perbuatan jahat mereka.” Bisa kita bayangkan apabila ada penipu yang jujur, “Ya benar, saya menipu anda.? Ya benar, saya korupsi karena saya sangat tamak dan ingin memperkaya diri sendiri.

0 Comments:

Posting Komentar